Wilayah GEMPUR

Memperkuat Gerakan Pemuda Se-Jawa Barat Melalui Kemping Agraria
Admin | 29 Aug 2022 | Dilihat 198x

Pangandaran (kpa.or.id) - Generasi muda merupakan elemen penting dari tumbuh kembang dan bertahannya sebuah gerakan. Sebagai penerima tonggak estafet, generasi muda merupakan kelompok yang terbiasa bersikap kritis. Tidak mengherankan, pada diri mereka acap kali disematkan istilah agent of change atau agen perubahan. 

Catatan sejarah mengatakan, generasi muda adalah inisiator dari berbagai peristiwa perubahan sosial dan politik di negeri ini. Sumpah Pemuda 1928, peristiwa Malari, hingga kejatuhan rezim Orde Baru tidak bisa dilepaskan dari peran para generasi muda. 

Hal ini sudah lama disadari oleh gerakan reforma agraria. Perjuangan panjang reforma agraria membutuhkan proses kaderisasi yang mampu melahirkan generasi penerus yang mempunyai ideolgi dan militansi. 

Beragam cara terus dilakukan untuk melanjutkan proses kaderisasi, salah satunya melalui pendidikan kader yang dikemas dalam bentuk Kemping Agraria. Kegiatan ini dilakukan Serikat Petani Pasundan (SPP) bersama tiga organisasi pemuda, yakni FPMR, FARMACI dan FPPMG. Kegiatan ini diselenggarakan secara gotong royong di salah satu basos organisasi tani lokal (OTL) Batu Hiu, Pangandaran, Jawa Barat.

Pendidikan yang berlangsung selama tiga hari tersebut bertujuan untuk menciptakan kader-kader tangguh dan militan yang nantinya akan disiapkan sebagai calon pemimpin organisasi. Sebab itu, mereka harus dibekali pemahaman serta pemikiran yang kritis terhadap perkembangan zaman. Pendidikan juga diharapkan dapat mencetak karakter kader yang sesuai dengan ideologi, visi dan misi organisasi dan memahami latar belakang sejarah serta tujuan organisasi.

Sri Ayu Eka Sopyani, kader muda SPP mengatakan regenerasi organisasi baik di tingkat OTL hingga pendamping adalah kebutuhan mutlak agar roda organisasi memperjuangkan hak atas tanah terus berjalan.

“Melihat kondisi saat ini, sebagai pemuda yang tergabung dalam kegiatan keorganisasian di FPMR, FPPMG dan FARMACI yang mendampingi SPP, tentunya kita merasa perlu regenerasi penerus baik di tingkat OTL sampai ke tingkatan pendamping,” ungkap Ayu.

Ide kemping agraria ini diusung untuk memberikan warna baru bagi pendidikan kader, agar bisa terus sesuai dengan gaya anak muda saat ini tanpa menghilangkan esensinya,” lanjut dia.

Hal ini agar para generasi muda seperti pelajar, mahasiswa dan generasi muda tani mau terus terlibat memperjuangkan hak atas tanah untuk masa depan kampung dan desanya di Kabupaten Garut, Tasik, Ciamis dan Pangandaran,” kata Ayu.

Josua Situmorang, Kader Muda Reforma Agraria KPA sekaligus Staff Departement Advokasi Kebijakan KPA memperkuat pernyataan Ayu tersebut. Baginya penting untuk terus memperkuat gerakan reforma agraria di Jawa Barat melalui pendidikan bagi kader muda dengan pendekatan yang lebih kekinian.

“Hal ini berangkat dari kesadaran pentingnya memperkuat gerakan Reforma Agraria di Jawa Barat, khususnya di LPRA,’ ujar Joshua.

Kemping Agraria ini merupakan salah satu bentuk inisiatif baru konsolidasi generasi muda yang perlu dicontoh oleh serikat tani lainnya di seluruh Indonesia. Sebab, estafet perjuangan reforma agraria yang panjang menjadi tanggung jawab generasi muda,” ia menegaskan.

Share