Jember (kpa.or.id) Serikat Tani Independen (SEKTI) menyelenggarakan pendidikan Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS) dari tanggal 29-31 Mei 2024. Penyelenggaraan pendidikan ini bentuk komitmen kuat SEKTI Jember sebagai anggota Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) untuk terus memperkuat organisasi dengan melahirkan kader-kader yang militan dan mempunyai kapasitas dalam perjuangan reforma agraria di tingkat wilayah, khususnya Kabupaten Jember.
Pendidikan ini diikuti 42 kader dari berbagai OTL SEKTI Jember yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan. Mereka terdiri dari generasi muda dan para perempuan.
Ketua SEKTI Jember, Muasin dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran pemuda dan perempuan sebagai penerus estafet kepemimpinan dan perjuangan petani di Jember. Ia menggarisbawahi bahwa komposisi peserta yang didominasi pemuda dan perempuan ini merupakan modal utama dalam membangun gerakan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kalian adalah harapan kita untuk terus membangun spirit gerakan reforma agraria di Jember. Pemuda dan perempuan memiliki peran yang sentral dalam memimpin dan memperjuangkan hak-hak petani,” ujar Muasin.
Muasin berharap melalui ARAS ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga meningkatkan kesadaran kritis para kader SEKTI, khususnya dalam menyikapi kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada petani.
Ia lalu mengatakan “dengan keluarnya Perpres Nomor 62/2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria, semakin meyakinkan kita bahwa hak atas tanah adalah hak paling utama untuk kesejahteraan masyarakat petani”.
ARAS penting untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai tantangan perjuangan gerakan reforma agraria. Sementara itu, banyak kader petani yang belum memiliki pengetahuan Hukum, Sosial Politik yang memadai untuk melindungi hak-hak mereka dalam menghadapi permasalahan yang muncul di masyarakat.
![Aras Jember](http://www.kpa.or.id/image/2024/06/aras-jember-2.jpg)
Atas dasar itu, muatan kegiatan ARAS bertujuan untuk memberdayakan petani dengan pengetahuan dasar, keterampilan penyelesaian sengketa, dan pemahaman tentang hak-hak mereka dalam menjalankan kegiatan bertani. Sehingga akan lahir petani-petani yang memiliki kapasitas untuk membangun gerakan reforma agraria.
Syamsudin, Kepala Departemen Penguatan Organisasi Rakyat KPA, menyampaikan pemuda adalah kunci keberlanjutan sebuah perjuangan. “Pemuda hari ini adalah harapan masa depan kita,” ujar Syamsudin.
“Apa jadinya kalau pemuda hari ini tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan dan sejarah perjuangan petani? Bagaimana mereka bisa berjuang dan semangat untuk meneruskan perjuangan?”
Selain mengikuti materi di kelas, para kader peserta ARAS ini juga melakukan kunjungan ke beberapa basis OTL SEKTI untuk memperkuat teori yang mereka terima melalui praktik langsung di lapangan.