Wilayah ARAS

Akademi Reforma Agraria Sejati Selenggarakan Pendidikan Kader Pertama di Tingkat Provinsi
Admin | 14 Nov 2022 | Dilihat 262x

Makassar (kpa.or.id) – Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS) menyelenggarakan Pendidikan Kader Reforma Agraria (PKRA) bagi kader dan anggota organisasi di wilayah Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan PKRA pertama di tingkat provinsi.

Sebanyak 25 kader muda dari beragam latar belakang organisasi rakyat se-Sulawesi Selatan mengikuti pendidikan ini selama empat hari dari tanggal 10-13 November 2022 di Makassar. 

ARAS Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) mengambil tema “Berdiri dalam Solidaritas: Gerakan Reforma Agraria Sejati dalam Gerakan Sosial, untuk perjuangan menyatukan hak-hak petani dan Memberi Suara kepada mereka yang Dipinggirkan".

Selama empat hari tersebut, para peserta mendapat beragam materi diantaranya reforma agraria dalam gerakan sosial, perempuan dalam gerakan reforma agraria, hukum dan kebijakan agraria, dinamika GRA dari masa ke masa, reforma agraria atas inisiatif rakyat, gerakan damara, gesla, analisis sosial dan kelas masyarakat, dan bantuan hukum struktural.

Salah satu peserta, Ishlahul Fatah dari Serikat Petani Massenrempulu Enrekang mengatakan sangat senang dengan adanya pendidikan ini. 

Pendidikan ini bisa menambah wawasan saya tentang reforma agraria dan bisa berkonsultasi langsung dengan para pejuang dan pakar agraria yang ada di KPA,” kata Ishlalul.

Sementara Fitriani dari Balang Institute menjelaskan pendidikan ini sangat berharga baginya dan berharap semua yang didapat selama empat hari tersebut dapat diterapkan dalam perjuangan sehari-hari.

Melalui pendidikan ini, saya juga menyadari betapa pentingnya pemahaman perempuan terhadap hak atas tanah untuk keberlangsungan pangan rumah tangganya:, ungkap Fitriani.

Pendidikan ini tidak hanya diikuti kader-kader muda organisasi rakyat, namun juga ada dari unsur jurnalis seperti Agus Mawan yang merupakan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar. Ia juga tercatat sebagai wartawan di Mongabay Indonesia.

Bagi Mawan pendidikan ini sangat berharga dan bisa membantu dia memahami seluk-beluk reforma agraria. Apalagi sebagai wartawan di Mongabay, Agus Mawan sering melakukan liputan konflik agraria di Sulawesi Selatan.

“Saya harap ilmu yang saya dapat di sini dapat membantu saya lebih tajam lagi dalam melakukan liputan agraria dan semakin bisa membantu perjuangan kawan-kawasan gerakan reforma agraria di Sulawesi Selatan terutama,” ujarnya.

ARAS Wilayah Sulsel bertujuan untuk mencetak kader-kader pejuang reforma agraria yang tidak hanya berideologi reforma agrarian sejati namun juga memiliki kecerdasan emosional dan skill-skill penunjang seperti teknik pengorganisiran rakyat, advokasi dan kampanye.

Regenerasi Gerakan Reforma Agraria dan Krisis Agraria di Sulawesi Selatan

ARAS melalui PKRA ini merupakan mesin penggerakan regenerasi gerakan reforma agraria di berbagai wilayah. Mereka diharapkan mampu mengambil tongkat estafet untuk memimpin GRA di kemudian hari.

Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang sangat kaya akan sumber-sumber agraria berbalut dengan keindahan di setiap sudut wilayahnya. Namun di balik semua itu, wilayah paling selatan dari Pulau Celebes ini menyimpan bara api yang selalu bisa meletus setiap waktu. 

Sulsel merupakan salah satu wilayah yang sering terjadi penggusuran dan konflik agraria. Menurut catatan KPA Sulsel, rentang lima tahun terakhir saja terjadi 99 letusan konflik agraria seluas 89865,3 hektar. Ironisnya, 29% luasan konflik agraria seluas 25582 disumbang oleh PTPN XIV yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). KPA Mencatat PTPN XIV merupakan pelaku dari 11 letusan konflik agraria di Sulawesi Selatan.

Kordinator KPA Wilayah Sulsel, Rizki Anggriana Arimbi menyatakan pendidikan ini semakin relevan dengan konteks dan situasi agraria di Sulsel yang semakin kritis.

“KPA sebagai organisasi yang fokus pada perjuangan gerakan reforma agraria, perjuangan kelas dan memiliki basis serikat tani atau organisasi rakyat penting untuk terus menjalankan pandidikan dan kaderisasi”, kata Kiki.

“ARAS di tingkat wilayah merupakan pondasi dan harus dilakukan dengan tujuan radikalisasi ideologi juga meneguhkan dan memperkuat kapasitas para pejuang  dalam penguatan reforma agraria sejati,” lanjutnya.

“Mempersiapkan kader-kader pejuang RA yang tangguh, cerdas dan matang secara intelektual dan psikologis guna melanjukan kerja-kerja organisasi ke depan dan memperkuat perjuangan reforma agraria sejati,” Tutup Kiki.

Share