Menyusun Batu Bata Gerakan Ekonomi dan Pangan Petani-Buruh
Admin
|
20 Apr 2022
|
Dilihat 194x
Jakarta (kpa.or.id) - Konsorsium Pembaruan Agraria, Serikat Tani Indramayu, Konfederasi KASBI, dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menandatangani nota kesepakatan kerjasama penguatan ekonomi kerakyatan berbasis pangan antara gerakan petani dan buruh melalui usaha bersama Lumbung Agraria Nusantara (Lanusa), Selasa, 19/04/2022 di Sekretariat Nasional KPA.
Inisiatif ini merupakan langkah lanjutan yang lebih konkrit dari gerakan buruh-tani dalam membangun sistem ekonomi dan pangan berbasis rakyat. Sebagai antitesa dari sistem ekonomi dan rantai pasok pangan yang selama ini masih dikendalikan oleh pasar.
Sistem rantai pasok yang masih bergantung pada pasar telah mengorbankan kedua pihak. Baik dari pihak produsen (petani) maupun konsumen (buruh), sebab harga pangan yang diatur oleh skema pasar telah menjadikan harga murah di tingkat petani dan tingginya harganya di tingkat konsumen.
Ada beberapa hal yang disepakati dalam pembentukan Lanusa ini, yakni, 1) model usaha berbasis rakyat dengan semangat gotong royong antara petani dan buruh; 2) mewujudkan resiliensi ekonomi dan pangan gerakan sosial; 3) memutus rantai pasok pangan yang panjang serta biaya produksi dan konsumsi yang berbiaya tinggi; dan 4) menjamin pemenuhan hak atas pangan yang sehat, berkualitas dan terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat.
Kerjasama ini merupakan peningkatan dari Gerakan Ekonomi Solidaritas Lumbung Agraria (GESLA) yang diinisiasi KPA bersama serikat tani anggota dan gerakan buruh pada masa-masa awal pandemi.
GESLA berawal dari gerakan solidaritas antara petani, buruh, masyarakat adat dan masyarakat miskin perkotaan dalam menjawab ancaman krisis pangan dan kesehatan akibat pandemi Covid-19 melalui penyaluran pangan sehat dan terjangkau bagi kalangan buruh dan masyarakat miskin kota lainnya.