Wilayah ARAS

Serikat Petani Sriwijaya Ogan Komering Ilir Selenggarakan Pendidikan Kader Reforma Agraria
Admin | 13 Jan 2023 | Dilihat 458x

Ogan Komering Ilir (kpa.or.id) – Serikat Petani Sriwijaya (SPS) Ogan Komering Ilir menyelenggarakan Pendidikan Kader Reforma Agraria dari tanggal 11 sampai 12 Januari 2023. Bertempat di Desa Toman, Kecamatan Tulung Selapan, pendidikan yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh 35 peserta dari 15 desa.

Kepala Departemen Penguatan Organisasi Konsorsium Pembaruan Agraria pada kesempatan tersebut mengatakan KPA akan selalu fokus untuk dapat mewujudkan reforma agraria sejati, salah satunya dengan pendidikan kaderisasi. 
“Pendidikan menjadi bagian dari penanaman nilai-nilai dan prinsip, sehingga kita dapat tetap teguh pada pendirian,” terang Syamsudin.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi para kader dalam memperjuangkan hak atas tanah, sebab apa yang diperjuangan mempunyai tantangan yang besar, seperti kriminalisasi, dan pengusuran.

Bagi Sekjen SPS Anwar Sadat, adanya kegiatan ini semakin mengeratkan silaturahmi diantara petani serikat petani sriwijaya dari berbagai organisasi tani lokal (OTL). 

Pendidikan ini juga mendorong petani, serta kader-kader semakin aktif dalam perjuangan hak atas tanah di organisasi tani masing-masing,” ucap Sadat. 

Proses pendidikan dimulai dengan penuturan setiap peserta, mengenai berbagai keresahan yang saat ini mereka alami. Mulai dari perampasan lahan, pengrusakan hutan yang selama ini menjadi salah satu sumber penghidupan petani, sampai skema-skema kemitraan yang merugikan petani. Diskusi terus berlangsung, yang secara bergantian difasilitasi oleh perwakilan dari KPA.

Materi pendidikan diantaranya menguraikan alas hak petani dalam memperjuangkan hak atas tanah, penguatan organisasi, serta penguatan ekonomi organisasi petani. Pengetahuan ini membuat petani semakin membakar semangat para kader yang mengikuti pendidikan dalam memperjuangkan hak atas tanah. Pendidikan ini semakin memberi gambaran akan apa yang sedang diperjuangkan oleh petani, tidak hanya hak atas tanah, juga gambaran membangun perekonomian yang bisa menyejahterakan petani. 

“Selama dua hari ini, berkenalan dengan UUPA, strategi dan penguatan organisasi dalam perjuangan,  memberi gambaran arah perjuangan yang semakin jelas,”ungkap Yoga Saputra, salah satu peserta PKRA.

“LPRA dan DaMaRA ini menjadi tembok bagi kami, yang membentengi kami dari ketimpangan-ketimpangan yang ada di sekitar kami. Kami banyak mendapatkan ilmu, strategi, sehingga mulai bisa memikirkan apa-apa saja langkah yang harus kami ambil.” Tambah beberapa peserta lainnya yakni Muhammad Sukri, Astuti, dan Verawati.

Seluruh peserta sepakat untuk melanjutkan perjuangan melalui skema LPRA, dan mulai mengadopsi prinsip-prinsip DaMaRA.

Share