Wilayah

Wamen ATR/BPN Verifikasi Lapangan Wilayah Maloya untuk Persiapan Redistribusi Tanah
Admin | 20 May 2023 | Dilihat 94x

Ciamis (kpa.or.id) - Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Raja Juli Antoni, mengunjungi salah satu basis tani Serikat Petani Pasundan (SPP) Ciamis, yakni OTL Maloya di Kecamatan Cipaku, Ciamis, Jawa Barat. Kunjungan ini dilakukan untuk melakukan verifikasi lapangan sebagai persiapan redistribusi tanah di Maloya.

Wilayah Maloya merupakan salah satu Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) – Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) yang akan melaksanakan redistribusi tanah pada tahun ini.

Tanah seluas 113 hektar tersebut telah digarap dan menjadi pemukiman para petani selama seperempat abad. Kurang lebih 100 rumah tangga petani anggota SPP menggantungkan hidup mereka pada tanah tersebut. Namun sayangnya, statusnya masih berkonflik hingga saat ini.

Sejatinya, para petani terutama yang berada di wilayah Muktisari telah bermukim dan bertani di sana jauh sebelum era kemerdekaan. Tetapi, pada 1975, secara sepihak PT. Maloya  mengklaim tanah tersebut. Penerbitan HGU pihak perusahaan dilakukan tanpa pemberitahuan dan persetujuan dari para petani.

Pada awal era 90-an, PT. Maloya menelantarkan tanah HGU tersebut sehingga para petani kembali masuk untuk menggarap tanah mereka yang telah diklaim secara sepihak oleh perusahaan. Tanah tersebut terus ditelantarkan hingga berakhirnya masa HGU mereka 13 tahun yang lalu.

Saat kunjungan dan verifikasi lapangan, Wamen ATR, Raja Juli mengakui wilayah Maloya merupakan lokasi yang sudah tepat sasaran untuk dilakukan redistribusi tanah.
“Proses redistribusi Maloya hanya menunggu waktu pengesahan dari Manteri ATR/BPN”, ungkapnya.

Sekjen SPP, Agustiana dalam kunjungan tersebut menegaskan bahwa redistribusi tanah dan penerbitan sertifikat setiap petani akan dibagi menjadi dua, yakni atas nama suami dan istri.

“Hal ini sudah menjadi kesepakatan bersama seluruh petani dan pengurus SPP,” katanya.

“Kesepakatan ini untuk menjamin hak para perempuan petani atas tanah dan mencegah peminggiran kaum perempuan,” tegasnya.

Selain pemukiman dan lahan pertanian, para petani juga sudah membagi wilayah mereka ke dalam berbagai kebutuhan umum dan sosial, termasuk bangunan ekonomi petani. Mulai dari alokasi tanah untuk institut agraria, pesantren, ruang belajar bagi kaum difabel, bumi perkemahan, hingga unit usaha masyarakat.

Raja Juli merespon positif uraian tersebut. Baginya, keadilan gender dalam perjuangan hak atas tanah tidak lagi sekedar wacana.

Kunjungan ini tidak hanya dihadiri oleh petani Maloya. Turut pula hadir para petani SPP dari Margaharja, Sukamulya dan Cintanegara. Terlihat optimisme dan semangat yang membara dari raut wajah mereka. Mereka menyadari bahwa perjuangan yang mereka lakukan selama ini tidak sia-sia, sebab kemenangan yang didambakan semakin dekat.

Selain Wamen ATR/BPN, dalam kunjungan ini juga bergabung Pemda Kabupaten Ciamis, Kakantah BPN Ciamis, Kabupaten Garut dan Kabupatan Pangandaran.



 

Share